Selamat Datang di blog ini Terima kasih telah mengujungi blog saya

Selasa, 01 Maret 2011

CARA LINK MODEM ADSL TP-LINK KE SPEEDY

Anda menggunakan Modem TP-Link untuk koneksi speedy Anda? Pengen tahu cara setting nya? Ya, siapa tahu bagi rekan-rekan yang seneng ngoprek tapi kelupaan bikin backup settingnya.. ga usah panik. Tinggal Anda reset modem Anda dan ikuti artikel berikut ini, insyaallah berhasil. Kali ini saya akan paparkan cara setting koneks speedy menggunakan modem TP-Link TD 8817 yang sering digunakan Telkom.

Sebelum berlanjut, saya ingin ingatkan pengetahuan dasar tentang modem terutama yang diterapkan pada mainan kita kali ini, TPLINK TD-8817. Pada dasarnya modem menjalankan tugasnya dalam (minimal) 3 mode konektivitas:

* Koneksi berbasis IP Address: maksudnya, pengguna terkoneksi dengan jaringan internet dengan diberi IP khusus oleh pihak ISP. Ada dua turunan dari mode ini:
- Dynamic IP Address (DHCP): di sini IP diatur oleh pihak ISP dan diperoleh secara otomatis oleh modem. Modem otomatis akan meminta dan pihak ISP akan merespon dengan memberi IP Address.
- Static IP Address: Pihak ISP mengalokasikan IP Address khusus untuk tiap pengguna. IP ini yang dimasukkan secara tetap(statis) di dalam modem dan melakukan koneksi dari IP tersebut.

* PPPoE/PPPoA: Singkatan dari Point-to-Point Protocol over Ethernet/Point-to-Point Protocol over ATM. Pada mode ini, modem melakukan proses Dial-Up dari suatu titik ke titik pusat (server ISP) melalui jaringan. Mode ini yang secara default digunakan standar operasi pemasangan modem ADSL Telkom Speedy. Nah, dalam tulisan ini saya akan fokus pada mode ini.
* Bridge: Modem berfungsi sebagai bridge, menjembatani koneksi yang dilakukan oleh PC ke server ISP. Mode ini diperlukan jika Anda memiliki router atau server yang Anda set untuk melakukan Dial-Up koneksi. Mode inilah yang dipakai jika Anda kita melakukan Setting Dial Up Speedy dengan Router Mikrotik yang pernah saya tulis sebelumnya.

WIZARD, CARA CEPAT SETTING KONEKSI
Sebenarnya ada berbagai cara melakukan setting koneksi pada modem ADSL TP-Link yang kita bicarakan sekarang. Bagi Anda yang sudah mahir dan nyaman, Anda bisa langsung masukkan kode dan IP jaringan Anda. Cukup rumit memang, tapi tentu itu semua terbayar dengan kestabilan yang dapat Anda kontrol sendiri. Namun jangan khawatir, bagi Anda yang tidak mau ribet atau belum memiliki keterampilan tersebut, saya akan sampaikan cara mudah melakukan berbagai setting tersebut. Yakni dengan Wizard.

Untuk memulai, pastikan Anda memiliki akses jaringan langsung ke modem TP-Link Anda. Kemudian ikuti langkah berikut:

1. Buka browser Anda, masukkan alamat IP modem Anda dalam Address bar browser. Default nya adalah 192.168.1.1, kemudian tekan Enter atau tombol Go.
2. Ketika muncul jendela Authentification Required, masukkan username dan password;

Default dari vendor adalah:
User Name : admin
Password : adminatau

User Name : admin
Password : 1234
3. Pada halaman utama pilih Quick Start > Run Wizard.

4. Pada tampilan berikut, klik Next.

5. Pilih Zona waktu menjadi (GMT+07:00) Bangkok, Jakarta, Hanoi. Kemudian klik Next.
6. Pilih tipe koneksi PPPoE/PPPoA. Kemudian klik Next.

Keterangan: Jika Anda menggunakan Router atau Server seperti mikrotik untuk melakukan Diall-Up, di sini Anda perlu memilih Bridge Mode, kemudian klik Next hingga Finish.
7. Pada konfigurasi berikut, masukkan:
# Username : nomerspeedyanda@telkom.net
# Password : password
# VPI: 0
# VCI : 35
# Connection Type : PPPoE LLc.
# selanjutnya klik Next

Keterangan:
- Speedy menggunakan mode DHCP, sehingga jika Anda menggunakan setting PPPoE, Anda tidak perlu memasukkan IP statik. Modem akan meminta langsung IP yang kosong ke server Speedy.
- Untuk kolom VPI dan VCI, silakan lihat referensi Daftar VPI dan VCI untuk Modem Speedy dari Berbagai Daerah berikut, karena setting untuk tiap daerah berbeda.
8. Jika Anda sudah yakin, Klik Next. Jika belum, Anda bisa klik Back dan melakukan beberapa penyesuaian.
9. Klik Close, dan Restart Modem Anda.

NB:
Selanjutnya, jika Anda bermaksud mensetting IP Addres Anda lewat:

Local Connection Area Status > Properties > General > Internet Protocol TCP/IP > Properties > Obtain an IP Address automatically.

Jangan lupa masukkan IP DNS di dua kolom di bawah IP Address dengan IP DNS dari speedy.

Jumat, 11 September 2009



Setting Mikrotik Wireless Bridge
Kategori: Tips & Trik

Sering kali, kita ingin menggunakan Mikrotik Wireless untuk solusi point to point dengan mode jaringan bridge (bukan routing). Namun, Mikrotik RouterOS sendiri didesain bekerja dengan sangat baik pada mode routing. Kita perlu melakukan beberapa hal supaya link wireless kita bisa bekerja untuk mode bridge.
Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.
Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, saya menyarankan penggunaan mode routing.
Berikut ini adalah diagram network yang akan kita set.

Konfigurasi Pada Access Point
1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1

2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge

3. Masukkan IP Address pada interface bridge1

4. Selanjutnya adalah setting wireless interface. Kliklah pada menu Wireless (1), pilihlah tab interface (2) lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan (3). Pilihlah mode AP-bridge (4), tentukanlah ssid (5), band 2.4GHz-B/G (6), dan frekuensi yang akan digunakan (7). Jangan lupa mengaktifkan default authenticated (8) dan default forward (9). Lalu aktifkankanlah interface wireless (10) dan klik OK (11).


5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS (1). Tentukanlah WDS Mode dynamic (2) dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini (3). Lalu tekan tombol OK.

6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.

7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.


Konfigurasi pada Wireless Station
Konfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.



Pengecekan link

Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).



Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).


Konfigurasi keamanan jaringan wireless
Pada Mikrotik, cara paling mudah untuk menjaga keamanan jaringan adalah dengan mendaftarkan mac-address wireless pasangan pada access list. Hal ini harus dilakukan pada sisi access point maupun pada sisi client. Jika penginputan access-list telah dilakukan, maka matikanlah fitur default authenticated pada wireless, maka wireless lain yang mac addressnya tidak terdaftar tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan kita.
Jika kita menginginkan fitur keamanan yang lebih baik, kita juga bisa menggunakan enkripsi baik WEP maupun WPA.






Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Tips & Trik

Rabu, 08 April 2009

Kuali diatas atap (antena wajan bolik)

Mudah2an posting ini bermanfaat bagi saudara2ku ono niha, yang pada saat ini telah banyak menggunakan fasilitas wifi... juga sekaligus merealisasikan posting yang pernah saya tuliskan mengenai ”Kese-kese sebagai wadah share iptek”
Bahan dan alat yang dibutuhkan :
1 Terdapat area hostpot (wifi) disekitar daerah kita
2 Wajan (kuali) diameter 36cm (semakin besar diameter semakin bagus)
3 PVC paralon tipis diameter 3cm 1 meter
4 Doff 3″ (tutup PVC paralon) 2 buah
5 Aluminium foil
6 Baut + mur ukuran 12 atau 14 (usahakan menggunakan mur yang panjang, hingga dapat berfungsi sebagai penyangga pada tiang saat mountaining)
7 USB wareless dalam hal ini saya menggunakan TP-Link TL-WN321G (Rp. 200.000,-)
Perkiraan biaya keseluruhan sekitar Rp. 250.000-300.000,-
Cara Pembuatan :
1. lubangi dasar wajan sehingga mur yang digunakan dapat melalui lubang tersebut, kemudian salah satu doff juga dilubangi sebesar lubang dasar wajan, lalu doff dan wajan disatukan dengan menggunakan mur + baut yang telah tersedia
2. pipa paralon dipotong sepanjang 30 cm, kemudian tutupi pipa dengan aluminium foil sepanjang 15-20 cm, sedangkan yang selebihnya dibiarkan tidak tertutupi dengan aluminium foil. Bagian yang tidak tertutupi ini diletakan dibagian dasar wajan (tepatnya pada doff yang menyatu dengan dasar wajan)
3. kemudian buat lubang pada pipa paralon ± 5 cm dari permukaan pipa yang telah ditutupi dengan aluminium foil, besar lubangnya usahakan dapat dilalui oleh colokan USB, lalu masukan USB kedalam pipa dengan colokan USB memasuki lubang yang telah dibuat pada Pipa.
4. rekatkan USB dengan Glutter (dalam hal ini saya menggunakan gabus yang telah dicarikan dengan bensin, lumayan selain menghemat ternyata mampu untuk menahan USB tetap berdiri dan merekat pada pipa), kemudian tutup permukaan pipa tersebut dengan doff yang satu lagi
5. Letakan pipa pada doff yang telah disatukan dengan wajan, well.... jadilah antena wajan bolik (antena kualinya)
Gambarnya dapat di browsing melalui google ataupun yahoo
Mountaining Antena :
1. setelah antena jadi, kini saat yang mendebarkan yaitu memasang antenanya, persyaratannya, didaerah tempat antena dipasang terdapat area hostpot (wifispot)
2. menurut referensi yang saya baca sih, antena ini dapat mencapai 5-7 km, namun yang pernah saya coba dan berhasil masih berjarak 1,5-2 km (ini tergantung tekhnik mountaining kita)
3. untuk mencari area hostpot yang tersedia dan mengetahui kekuatan signal yang kita dapatkan dalam tehknik mountaining, saya menggunakan network stumbler (netstumbler) versi free software ini dapat didownload melalui google atau pun yahoo, dengan keyword ”netstumbler”
4. untuk sambungan kekomputer kita dapat menggunakan kabel USB ekstended (sejauh ini, yang dijual dipasaran masih sepanjang 5 m) untuk modifikasi kabel USB, tutorialnya dapat di browsing melalui google or yahoo dengan keyword ”mofikasi kabel USB” atau ”sambungan kabel USB” (mungkin dilain waktu tutorialnya dapat saya posting disini)
Yah, demikianlah sharing saya mengenai kuali penangkap signal wifi... semoga bermanfaat bagi kita semua, terlebih2 dalam menambah pengetahuan dan pengalaman kita bersama... tanpa mengurangi rasa hormat saya pada seluruh leluhur2, mbah2, abang2 dan rekan2 yang lebih ahli dalam hal ini
Sebagai informasi, hingga saat ini kuali tersebut masih tegak berdiri diatap tempat tinggal saya dan masih memberikan akses internet gratis untuk saya 24 jam (kecuali bila listrik mati atau penyedia hostpot memutus aksesnya) thanx... ya’ahowu(www.niasisland.com)